Powered By Blogger

Kamis, 29 Mei 2014

Toleransi

Toleransi memberi arti yang sangat penting sekali dalam dunia industri. Dalam proses pembuatan suatu produk banyak faktor yang terkait didalamnya, misalnya faktor alat dan operator. Oleh karena itu ukuran yang diperoleh tentu akan bervariasi. Variasi ukuran yang terjadi ini di satu pihak memang disengaja untuk dibuat, sedang dipihak lain adanya banyak faktor yang mempengaruhi proses pembuatannya.

Dalam hal variasi ukuran yang sengaja dibuat ini sebetulnya ada tujuan-tujuan tertentu yang salah satunya adalah untuk memperoleh suatu produk yang berfungsi sesuai dengan yang direncanakan. Sudah tentu variasi-variasi ukuran ini ada batasnya dan batas-batas ini memang diperhatikan betul menurut keperluan. Batas-batas ukuran yang direncanakan tersebut menunjukkan variasi ukuran yang terletak diatas dan dibawah ukuran dasar (basic size). Dengan adanya variasi harga-harga batas ini maka komponen-komponen yang dibuat dapat dipasangkan satu sama lain sehingga fungsi dari satuan unit komponen tersebut terpenuhi.

Dari penjelasan diatas maka dapat dikatakan bahwa toleransi merupakan perbedaan ukuran dari kedua harga batas yang diizinkan sehingga dari perbedaan ukuran ini dapat diketahui dimana ukuran dari komponen-komponen yang dibuat itu terletak. Besarnya toleransi merupakan selisih dari ukuran maksimum dan ukuran minimum. Jadi, dari benda yang berbentuk poros mempunyai toleransi dan dari benda yang berbentuk lubang juga mempunyai toleransi yang besarnya toleransi dari kedua benda tersebut tidak selalu sama.

Penentuan besarnya toleransi tentu harus memperhatikan segi-segi positif dan kegunaan dari komponen yang akan dibuat. Makin presisi suatu komponen dibuat maka besarnya toleransi juga makin kecil. Makin kecil toleransi yang harus dibuat maka makin kompleks pula proses pembuatannya, apalagi bila besarnya toleransi mendekati nol. Makin kompleks proses pembuatan suatu komponen sudah tentu akan memengaruhi pula pada biaya yang harus dikeluarkan.

Beberapa istilah perlu dipahami untuk penerapan standar ISO tersebut di atas. Untuk setiap komponen perlu didefinisikan:
  • Ukuran dasar (basic size)
  • Ukuran/dimensi benda yang dituliskan dalam bilangan bulat.
  • Daerah toleransi (tolerance zone)
  • Daerah antara harga batas atas dan harga batas bawah
  • Penyimpangan (deviation)
  • Jarak antara ukuran dasar dan ukuran sebenarnya.

Apabila dua buah komponen akan dirakit maka hubungan yang terjadi yang ditimbulkan oleh karena adanya perbedaan ukuran sebelum mereka disatukan, disebut dengan suaian (fit). Suaian ada tiga kategori, yaitu:

  1. Suaian Longgar (Clearance Fit): selalu menghasilkan kelonggaran, daerah toleransi lubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros.
  2. Suaian paksa (Interference Fit): suaian yang akan menghasilkan kerapatan, daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah toleransi poros. 
  3. Suaian pas (Transition Fit): suaian yang dapat menghasilkan kelonggaran ataupun kerapatan, daerah toleransi lubang dan daerah toleransi poros saling menutupi.

Untuk mengurangi banyaknya kombinasi yang mungkin dapat dipilih maka ISO telah menetapkan dua buah sistem suaian yang dapat dipilih, yaitu:
  1. Sistem suaian berbasis poros (shaft basic system), 
  2. Sistem suaian berbasis lubang (hole basic system).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar